Hari ini, saya salat magrib di Masjid Cheng Hoo Jember untuk kesekian kalinya. Ada sedikit perubahan. Jalan masuk Masjid Cheng Hoo Jember yang melalui halaman SD Negeri diberi tulisan "Pelan-pelan". Perubahan lainnya adalah adanya paving blok di halaman Masjid Cheng Hoo Jember, juga perbaikan kamar mandi plus tempat wudu. Tambah karena aja nih Masjid Cheng Hoo Jember.
Memang jalan masuk ke Masjid Cheng Hoo ini tidak begitu kelihatan. Seperti halaman kantor, tepat di samping SD Negeri Sempusari. Tetapi posisinya yang tidak jauh dari Jalan Protokol Jember, yaitu Jalan Gajah Mada membuat orang yang mampir salat ke tempat ini tidak sedikit, meskipun tidak sebanyak masjid lain.
Seandainya ada papan yang cukup besar di pintu masuknya, pasti lebih keren. Menara Masjid Cheng Hoo Jember yang "tidak begitu tinggi" hanya kelihatan dari jalan arah Surabaya. Itupun harus memicingkan mata agar terlihat jelas. Sementara dari arah kota Jember, bangunan Masjid Cheng Hoo Jember sama sekali tidak kelihatan.
Ada yang lebih asyik melihat pemandangan yang terjadi di Masjid Cheng Hoo Jember dibanding kunjungan sebelumnya. Di awal-awal peresmian Masjid Cheng Hoo Jember, orang yang datang ke Masjid dengan warna merah yang dominan ini, hanya sekadar foto-foto. Malah ada sepasang muda-mudi yang foto.
Masjid kok dijadikan tempat pacaran. Tapi setidaknya pacaran di sekitar masjid tidak mungkin mengarah ke hal negatif lainnya. Paling ya cuma foto-foto. Daripada pacaran dan foto-foto di pantai.
Kali pemandangan lebih menyentuh. Kebetulan saya masuk ke halaman Masjif Cheng Hoo bersamaan dengan sebuah mobil. Yang jeluar dari mobil tersebut adalah seorang pemuda, mungkin usianya di bawah saya. Dia bergegas menuju tempat wudu, karena salat jamaah sudah mulai.
Meskipun sudah bergegas wudu dan berlali untuk mrngikuti jamaah, sang pemuda ini terlambat. Hanya ikut tahiyat terakhir. Setidaknya dapat pahala salat berjamaah.
Seusai salat, tampak beberapa anak muda bersama orang tuanya berswafoto dengan latar menara Masjid Cheng Hoo. Tadi keluarga tersebut juga ikut salat jamaah di dalam masjid.
Masjid Cheng Hoo, sesuai dengan fungsinya yaitu tempat ibadah. Dengan arsitektur yang menarik, juga membuat tempat ini sebagai tempat wisata. Intinya tempat wisata adalah untuk menghibur diri.
Sudahkah anda berkunjung ke Masid Cheng Hoo Jember?
Memang jalan masuk ke Masjid Cheng Hoo ini tidak begitu kelihatan. Seperti halaman kantor, tepat di samping SD Negeri Sempusari. Tetapi posisinya yang tidak jauh dari Jalan Protokol Jember, yaitu Jalan Gajah Mada membuat orang yang mampir salat ke tempat ini tidak sedikit, meskipun tidak sebanyak masjid lain.
 |
| Ruang Utama Masjid Cheng Hoo Jember |
Ada yang lebih asyik melihat pemandangan yang terjadi di Masjid Cheng Hoo Jember dibanding kunjungan sebelumnya. Di awal-awal peresmian Masjid Cheng Hoo Jember, orang yang datang ke Masjid dengan warna merah yang dominan ini, hanya sekadar foto-foto. Malah ada sepasang muda-mudi yang foto.
Masjid kok dijadikan tempat pacaran. Tapi setidaknya pacaran di sekitar masjid tidak mungkin mengarah ke hal negatif lainnya. Paling ya cuma foto-foto. Daripada pacaran dan foto-foto di pantai.
Kali pemandangan lebih menyentuh. Kebetulan saya masuk ke halaman Masjif Cheng Hoo bersamaan dengan sebuah mobil. Yang jeluar dari mobil tersebut adalah seorang pemuda, mungkin usianya di bawah saya. Dia bergegas menuju tempat wudu, karena salat jamaah sudah mulai.
Meskipun sudah bergegas wudu dan berlali untuk mrngikuti jamaah, sang pemuda ini terlambat. Hanya ikut tahiyat terakhir. Setidaknya dapat pahala salat berjamaah.
Seusai salat, tampak beberapa anak muda bersama orang tuanya berswafoto dengan latar menara Masjid Cheng Hoo. Tadi keluarga tersebut juga ikut salat jamaah di dalam masjid.
Masjid Cheng Hoo, sesuai dengan fungsinya yaitu tempat ibadah. Dengan arsitektur yang menarik, juga membuat tempat ini sebagai tempat wisata. Intinya tempat wisata adalah untuk menghibur diri.
Sudahkah anda berkunjung ke Masid Cheng Hoo Jember?
