Anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot dapat berupa cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Peristiwa-peristiwa dalam teks anekdot dapat berupa peristiwa lucu atau humor, jengkel, dan konyol. Teks anekdot ditulis dengan tujuan untuk memberikan kritik dan memberikan sebuah pelajaran bagi masyarakat. Teks anekdot biasanya membahas permasalahan yang berkaitan dengan layanan publik. Struktur teks anekdot adalah abstraksi^oreintasi^krisis^reaksi^koda.
Kegiatan melabeli teks anekdot adalah kegiatan menunjukkan bagian-bagian teks anekdot berdasarkan strukturnya. Untuk dapat melabeli teks anekdot diperlukan kemampuan menentukan kalimat sesuai dengan struktur teks anekdot. Pada kegiatan melabeli biasanya teks anekdot disajikan dengan tidak disebutkan bagian-bagian struktur teksnya. Kegiatan yang dilakukan pada saat melabeli teks anekdot adalah dengan cara memberikan label pada setiap bagian struktur teks. Perhatikan contoh melabeli teks anekdot di bawah ini.
Struktur | Kalimat |
Abstraksi | Saya tinggal di rumah susun. Saya mempunyai pengalaman yang memalukan tadi pagi. |
Orientasi | Tetangga saya, sepasang suami istri yang tinggal di lantai bawah, tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Mereka sangat gaduh, tetapi tidaklah mengapa. Istri saya terbangun berkali-kali. |
Krisis | Lalu, tadi pagi terdapat sebuah mobil diparkir di depan jalan ke luar kami. Saya mengira bahwa mobil itu milik seseorang yang ikut pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga saya itu. Saya ketuk pintunya berkali-kali, tetapi tak seorang pun keluar. Saya kira mereka masih tertidur karena mereka berpesta-pora sampai larut malam sehingga saya ketuk-ketuk terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa pun yang dapat saya ketuk dalam jangkauan. Akhirnya, seorang laki-laki terbangun dan melongok ke luar jendela. Saya menjelaskan persoalan yang terjadi. Ternyata, pesta tadi malam itu bukan pestanya. Rumah susun ini terbagi menjadi dua sisi dan itu adalah pesta orang yang tinggal di sisi sebelah belakang. |
Reaksi | Lelaki itu terlihat tidak suka karena ia juga tidak dapat tidur |
Koda | Saya masih belum tahu mobil siapa yang menghalangi jalan ke luar kami itu. |
Teks tersebut berisi pengalaman penulisnya sendiri. Penulis merasa malu karena mengira pesta itu terjadi di bawah rumah penulis. Setelah ketuk-ketuk terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa pun yang dapat diketuk ternyata pemilik rumah tersebut tidak melaksanakan pesta tadi malam. Ternyata pesta itu terjadi di bawah sisi belakang penulis. Sebagai warga negara yang baik, apabila kita melakukan kesalahan alangkah lebih baiknya kita meminta maaf.
Pada teks tersebut diceritakan bahwa mobil diparkir menghalangi jalan keluar rumah susun. Pemilik mobil tersebut kurang memiliki rasa menghargai, seharusnya mobilnya diparkir di tempat yang tidak menghalingi jalan orang lain sehingga tidak mengganggu. Pemiliknya masih belum diketahui apakah tamu pesta atau tetangga biasa.
Buatlah teks anekdot berdasarkan teks anekdot tersebut dengan cara mengganti pelaku-pelakunya, tempat kejadiannya, persoalan yang dihadapi oleh para pelaku itu. Misalnya, pelakunya adalah orang-orang yang dikenal, tempat kejadiannya adalah lingkunga yang kalian ketahui, dan persoalan sehari-hari yang biasa kita hadapi semua.
Pengalaman yang Memalukan
Struktur | Kalimat |
Abstraksi | Saya tinggal di sebuah kecamatan di Semarang. Saya mempunyai pengalaman yang memalukan menjelang Lebaran tahun lalu. |
Orientasi | Kejadiannya sore hari di sebuah tempat pencucian motor. Waktu itu tepat hari terakhir bulan puasa dan besoknya lebaran. Aku bersama kakakku mencuci motor, dan waktu itu tempat pencucian motor sangat ramai. Sambil menunggu motor dicuci sambil duduk di kursi panjang yang ada di dekat cucian. Banyak juga yang lagi antri menunggu motor dicuci salah satunya adalah bapak-bapak yang duduk tepat di samping Aku. Aku bersama kakakku ngobrol sambil duduk menunggu motor dicuci. |
Krisis | Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah mobil yang sedang dicuci. mobilnya warnanya hijau tidak jelas. jadi aku bilang sama kakakku. "Kalau aku punya uang banyak, tidak akan membeli mobil dengan warna seperti itu. jelek sekali. dan tidak kelihatan mewahnya." Kakakku juga ikut terpancing. jadi kami terus menjelek-jelekan mobil tersebut. Setelah motor kami sudah selesai dicuci. kami bermaksud hendak membayar. dan bapak-bapak dan yang duduk di sebelah kami juga mau bayar. Ternyata setelah membayar, bapak-bapak menuju menuju mobil yang kami cela tadi. |
Reaksi | Ya Allah..., malu sekali...., karena bapak-bapak yang duduk di sebelah kami ternyata pemilik mobil yang kami cela tadi. |
Koda | Sepertinya puasa kami tidak diterima karena tidak bisa menjaga bicara dengan mencela mobil bapak-bapak tadi. |